Kamis, 12 Juni 2014

Metode Pembelajaran The Power Of Two, Pint Counter Point & Card Short



             A.    The Power Of Two
1.      Pengertian Metode The Power Of Two
Strategi belajar kekuatan berdua (the power of two) termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompentensi dasar (Mafatih, 2007).
Menurut Muqowin (2007), strategi belajar kekuatan berdua (the power of two) adalah kegiatan dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang tentu lebih baik daripada satu. Prosedur strategi ini sebagai berikut:
2.      Langkah-Langkah Penerapan The Power Of Two
Menurut Melvin L. Silberman
a)  Berikan siswa satu atau beberapa pertanyaan yang memerlukan perenungan  dan pemikiran
b)      Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan secara perorangan
c)  Setelah semua siswa menyelesaikan jawaban mereka, aturlah menjadi sejumlah pasangan dan perintahkan mereka untuk berbagi jawaban satu sama lain
d) Perintahkan pasangan untuk membuat jawaban baru bagi tiap pertanyaan, memperbaiki tiap jawaban perorangan
e)     Bila semua pasangan telah menuliskan jawaban baru, bandingkan jawaban dari tiap pasangan dengan pasangan lain di dalam kelas

            B.     Point Counter Point
1.      Pengertian Point Counter Point
Metode Point Conter Point merupakan Metode Pembelajaran yang mengandalkan kerja sama kelompok untuk mendiskusikan suatu masalah yang dibahas oleh kelompoknya sendiri dimana setelahnya kelompok itu akan beradu argumen, membandingkan pendapat kelompoknya dengan kelompok lain yang memiliki pandangan/perspektif yang berbeda dari suatu masalah yang dibahas dengan kelompoknya.
Strategi ini merupakan sebuah teknik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu yang kompleks. Format tersebut mirip dengan sebuah perdebatan, namun tidak terlalu formal dan berjalan lebih cepat.
2.      Prosedur Metode Point Counter point:
a.       Pilihlah sebuah masalah yang memiliki dua perspektif (sudut pandang) atau lebih.
b.      Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok menurut jumlah perspektif yang telah ditetapkan, dan mintalah tiap kelompok mengungkapkan, mendiskusikan lasan-alasan yang melandasi sudut pandang masing-masing tim. Doronglah mereka bekerja dengan partner tempat duduk atau kelompok-kelompok inti yang kecil.
c.       Gabungkan kembali seluruh kelas, tetapi mintalah para anggota dari tiap kelompok untuk duduk bersama dengan jarak antara sub-sub kelompok.
d.      Jelaskan bahwa peserta didik bisa memulai perdebatan. Setelah itu peserta didik mempunyai kesempatan menyampaikan sebuah argumen yang sesuai dengan posisi yang telah ditentukan. Teruskan diskusi tersebut, dengan bergerak secara cepat maju-mundur diantara kelompok-kelompok.
Simpulkan kegiatan tersebut dengan membandingkan isu-isu sebagaimana anda melihatnya. Berikan reaksi dan diskusi lanjutan.
3.      Keunggulan Metode Point Conterpoint.
Sebagai metode yang mengutamakan kerja sama tim dalam berdiskusi, metode Poin Counterpoint memiliki beberapa keunggulan, seperti:
a.       Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.
b.      Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua materi yang telah diberikan oleh guru.melatih siswa untuk mengemukakan pendapat.
c.        Keterbatasan Metode Poin Counterpoint
Selain keunggulan, metode Point Counterpoint yang mengutamakan kerja sama tim dalam berdiskusi juga memiliki keterbatasan seperti:
a.       Ketika mengemukakan pendapat, bisa saling berebut.
b.       Saling berbantahan bila guru tidak langsung menangani.
c.       Pelajar pandai yang berdebat akan selalu aktif dan yang kurang pandai akan diam dan pasif.

             C.    Card Short
1.      Pengertian Metode Card Sort
Metode Card Sort (Mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran.

2.      Prosedur penerapan metode card sort
Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh dan bosan. Adapun langkah-langkah penerapan metode card sort antara lain:
a.       Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori tertentu secara acak.
b.      Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding kelas.
c.    Mintalah peserta didik untuk mencari temanya yang memiliki kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk kelompok dan mendiskusikannya.
d.      Mintalah mereka untuk mempresentasikannya

Sedangkan Menurut Dedi Wahyudi Penerapan strategi (metode) belajar card sort dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan, sebagai berikut:
a.       Guru membagikan selembar kartu kepada setiap siswa dan pada kartu tersebut telah dituliskan suatu materi. Kartu tersebut terdiri dari kartu perhuruf.
b.      Siswa diminta untuk mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya untuk satu kelompok.
c.       Siswa akan berkelompok dalam satu mufrodat atau masalah masing-masing.
d.      siswa diminta untuk menempelkan di papan tulis bahasan yang ada dalam kartu tersebut berdasarkan urutanurutan bahasannya yang dipegang kelompok tersebut.
e.       siswa pemegang kartu dari masingmasing kelompok untuk menjelaskan dan sekaligus mengecek kebenaran urutan per-huruf dalam satu mufrodat.
f.       siswa yang salah mencari kelompok sesuai bahasan atau materi pelajaran tersebut, diberi hukuman dengan mencari judul bahasan atau materi yang sesuai dengan kartu yang dipegang.
g.      Guru memberikan komentar atau penjelasan dari permaianan tersebut.


3.       Tujuan Menggunakan Metode Card Sort
Tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan card sort ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa.
4.      Hal- Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Card Sort
a.       Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut
b.      Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama
c.       Jangan memberi “tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut
d.      Kartu-kartu tersebut terdiri dari “beberapa bahasan” dan dibuat dalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa
e.       Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkan dan telah dipelajari oleh siswa. Metode ini dapat mengaktifkan siswa yang kelelahan. Metode dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam mempelajari materi yang bersifat konsep, karakteristik klasifikasi,fakta,dan mereview materi.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate